Senin, 01 Mei 2017

Tulang rusuk??

Dinar : Siapakah yang sangat kau cinta didunia ini ?
Angga : Kau dong ?
Dinar : Menurut kau ku ini siapakah?
Angga : (Berfikirlah sejenak, lalu menatapi Dinar dengan pastinya) Kau tulang rusuk aku! Ada tulisannya, Tuhan meliat bhwa Adam kesepian. diSaat Adam tertidur, Tuhan mengambilkan rusuk dri Adam dan menciptakann Hawa Semuanya laki laki mencarikan tulang rusuknya yang menghilang dan disaat menemukan wanita untuk dia, tak lagi merasa sakitnya dihati.”
Sesudah nikah, Dinar dan Angga mengalami dimasanya yang indahnya dan juga manisnya buat sesaat. Sesudah itu, pasangan ini mulailah tenggelam didalam kesibukannya masing - masing dan penatnya hidup yang kain yang mendera. Hidupnya mereka jadi membosankan Kenyataannya hidupnya yang kejamnya membuat merka mulailah menyisihkan impiannya dan cinta 1 dan lainnya.
Mereka mulailah bertengkaran dan pertengkarannya itu mulailah menjadi makin panas.
DIsuatu hari diakhir sebuah pertengkarannya, Dinar berlari keluar rumah di Saat tiba diseberang jalan ia berteriak, “Kau ngga cinta lgi sama aku!”
Angga amat membenci ketidak dewasaan Dinar dan scara spontanitas berbalik berteriak, “ku menyesal kta nikah! Kau nyatanya bukanlah tulang rusuk aku!”
Tiba - tiba Dinar jadi diam, berdiri terdiam buat beberapa saatnya. Mata dia basah. dIa menatap Angga se akan akan tidak percaya kepada apakah yang sudah ia mendengar.
Angga menyesal dengan apakah yang udah ia ucapkan. Namun bagaikan air yang sudah ter tumpah, ucapannya itu tak mungkin buat diambilkan kembali. Dngan berlinangan air matanya, Daraly kembali kerumah dan mengambili barang-barang dia, bertekad buat berpisahan. “jiKalau ku bukan tulang rusuk kamu, biarkanlah ku pergi. Biarkanlah kita pisah dan mncari pasangan sejati kta masing - masing.”
5 tahun brlalu...
Angga tak menikah lagi namun ber usaha mencari tau dengan kehidupan Dinar. Dinar pernah keluar negri, menikah dengan orang luar, cerai, dan sekarang kembali kekota semulanya. Dan Rakang yang tau semuanya informasinya tentang Daraly, merasakan kecewa, karna dia tidak pernah diberikan kesempatan buat kembali, Daraly tidak menunggunya.
Dan pada tengah malamnya yang sunyi, disaat Rakang minum kopinya, dia merasa ada yang sakit pada dadanya. Namun ia tak sanggup mengakui bahwa ia merindu Daraly.
diSuatu hari, mereka pun akhirnya kmbali bertemu Di airport ditempat saat banyaknya terjadi pertemuannya dan perpisahannya, mereka di pisahkan hanyalah oleh satu dinding pembatasnya, mata mereka tidak saling mau terlepas.
Rakang : Apa kabarmu?
Daraly : Baik... ngga... apakah kau udah menemukan rusuk kamu yang menghilang?
Rakang : Belum...
Daraly : ku terbang ke NewYork dengan penerbangan berikutnya.
Rakang : ku kan kembali dua minggu lagi. Telepon aku jikalau kau sempat. Kau tahu nomor telpon kita, belum ada yangg berubah Tak akan ada yang berubah.
Daraly senyum manis, lalu berlalulah.
“Good bye...”
Satu minggu kemudian, Rakang mendengar kabar bahwa Daraly mengalami kecelakaan, mati. diMalam itu, skali lagi, Rakang meregukan kopinya dan kembali lagi merasa sakitnya pada dadanya. Akhirnya dia sadari bahwa sakitnya itu ialah karenakan Daraly, tulang rusuk dia sendiri, yang tlah dengan bodohnya ia patahkan.
“Kta melampiaskan 99 persen kemarahan justru pada orang yang sangat kita cintai. Dan akibat nya sering sekali adalah fatal”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar